Senin, 06 Mei 2019

SALAH SATU TEORI YANG BISA DIGUNAKAN UNTUK MENGAJAR DI KELAS


MATERI TEORI BELAJAR SIBERNETIK 

Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang relatif baru di bandingkan dengan teori-teori belajar yang sudah dibahas sebelumnya. Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Hakekat manajemen pembelajaran berdasarkan teori belajar sibernetik adalah usaha guru untuk membantu siswa mencapai tujuan belajarnya secara efektif dengan cara memfungsikan unsur-unsur kognisi siswa, terutama unsur pikiran untuk memahami stimulus dari luar melalui proses pengolahan informasi. Prinsip Dasarbelajar adalah sistem informasi yang diproses. Informasi  inilah yang akan menentukan proses belajar.

Pakar teori pemrosesan informasi :
            Biehler dan Snowman (19816)
            Baine (1986)
            Tennyson (1989) 

Dalam upaya menjelaskan bagaimana suatu informasi (pesan pengajaran) diterima, disandi, disimpan, dan dimunculkan kembali dari ingatan serta dimanfaatkan jika diperlukan, telah dikembangkan sejumlah teori dan model pemrosesan informasi oleh Snowman (1986); Baine (1986); dan Tennyson (1989). Teori-teori tersebut umumnya berpijak pada asumsi:
a. Bahwa antara stimulus dan respon terdapat suatu seri tahapan pemrosesan informasi dimana pada masing-masing tahapan dibutuhkan waktu tertentu.
b .Stimulus yang diproses melalui tahapan-tahapan tadi akan mengalami perubahan bentuk ataupun isinya.
c. Salah satu dari tahapan mempunyai kapasitas yang terbatas (Budiningsih, 2005: 82)
dari ketiga asumsi tersebut, dikembangkan teori tentang komponen struktural dan pengatur alur pemrosesan informasi (proses kontrol) antara lain:
a) Sensory Receptor (SR)
Sensory Receptor (SR) merupakan sel tempat pertama kali informasi diterima dari luar. Didalam SR informasi ditangkap dalam bentuk asli, informasi hanya dapat bertahan dalam waktu yang sangat singkat, dan informasi tadi mudah terganggu atau berganti.
b) Working Memory (WM)
Working Memory(WM) diasumsikan mampu menangkap informasi yang diberikan perhatian (attention) oleh individu. Pemberian perhatian ini dipengaruhi oleh peran persepsi. Karakter WM adalah bahwa:
1) Ia memiliki kapasitas yang terbatas, lebih kurang 7 slots. Informasi didalamnya hanya mampu bertahan kurang lebih 15 detik apabila tanpa pengulangan.
2) Informasi dapat disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus aslinya.
c) Long Term Memory (LTM)
Long Term Memory (LTM) diasumsikan: 
1) berisi semua pengetahuan yang telah dimiliki oleh individu, 
2) mempunyai kapasitas tidak terbatas, dan 
3) bahwa sekali informasi disimpan dalam LTM ia tidak akan pernah terhapus atau hilang. 
Persoalan “lupa” pada tahapan ini disebabkan oleh kesulitan atau kegagalan memunculkan kembali informasi yang diperlukan. Ini berarti, jika informasi ditata dengan baik maka akan memudahkan proses penelusuran dan pemunculan kembali informasi jika diperlukan. Dikemukakan oleh Howard (1983) bahwa informasi disimpan didalam LTM dalam dalam bentuk prototipe, yaitu suatu struktur representasi pengetahuan yang telah dimiliki yang berfungsi sebagai kerangka untuk mengkaitkan  pengetahuan baru. Dengan ungkapan lain, Tennyson (1989) mengemukakan bahwa proses penyimpanan informasi merupakan proses mengasimilasikan pengetahuan baru pada pengetahuan yang dimiliki, yang selanjutnya berfungsi sebagai dasar pengetahuan (Budiningsih, 2005: 84).

 Kelebihan dan Kelemahan Teori Belajar Sibernetik
         Kelebihan strategi pembelajaran yang berpijak pada teori pemrosesan informasi adalah:
1.      Cara berfikir yang berorientasi pada proses lebih menonjol.
2.      Penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis.
3.      Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap.
4.      Adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar kepada tujuan yang ingin dicapai.
5.      Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya.
6.      Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai dengan irama masing-masing individu.
7.      Balikan informatif memberikan rambu-rambu yang jelas tentang tingkat unjuk kerja yang telah dicapai dibandingkan dengan unjuk kerja yang diharapkan.

Sedangkan kelemahan dari teori ssibernetik adalah terlalu menekankan pada sistem informasi yang dipelajari, dan kurang memperhatikan bagaimana proses belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar